Birahi Bu Aminah Nafsu 49th
- Home
- Cerita Porno
- Birahi Bu Aminah Nafsu 49th
A. Awal Mula
Jumat malam kota Bandung diguyur hujan sangat deras, aku memacu sepeda motorku di tengah jalanan kota bandung berharap semoga cepat sampai ke rumah. Kerjaan deadline membuatku pulang agak malam dari biasanya. Sekitar pukul 20.30, aku sampai ke rumah lalu membuka pagar rumah, karena hujan yang sangat deras tsb membuat suasana komplek perumahan tempat ku tinggal menjadi semakin sepi, yang terdengar hanya suara gemuruh air hujan yang turun dari langit malam. Lampu teras pun tidak aku nyalakan sehingga keadaan menjadi remang2x, hanya sinar lampu motorku dan lampu teras tetangga saja yang membiaskan dan menyinari nya.
Setelah membuka pagar langsung aku masukan motorku ke garasi yang sebelumnya adalah carport, alangkah kagetnya ketika lampu motorku menyinari sesosok wanita yang sedang duduk di kursi teras. Wanita itu memakai kaos ketat panjang warna putih yang sudah basah sehingga terlihat dari luar busungan dadanya yang besar dan tercetak pula bentuk dari bra nya. Celana legging ketat coklatnya juga tampak basah. Ku taksir usia wanita itu sekitar 49 thn an, di sebelah wanita itu terlihat sebuah tas yang di lihat dari bentuk nya kemungkinan berisi baju.
Menyadari empunya rumah datang, wanita itu berdiri dan berusaha tersenyum ditengah raut muka yang lelah dan kedinginan, aku pun membalas nya dengan senyuman pula. Setelah memarkirkan motor dan membuka jas hujan, aku menghampiri wanita itu. Terlihat dari samping body wanita itu termasuk “toge pasar”, beliau pun menyapa duluan
“Punten, pak…..Ngiring ngiuhan (Maaf, pak…..Ikut berteduh)”, sapa wanita itu
Aku pun menjawab, “Mangga, bu… (Silahkan, bu)”
Lalu wanita itu duduk lagi di kursi teras yang bisa untuk duduk ber dua yang terbuat dari bambu, tas yang berada di sebelahnya diturunkan sehingga terkesan memberikan ruang duduk untuk ku, melihat hal tersebut, aku pun duduk di sebelah wanita itu
“Ari ibu, bade ka saha…? (Kalo ibu, mau ke siapa…?)”, tanyaku
“Ibu bade ka pun rayi, mung bumi na tos ngalih, anjeuna teu masihan no tlp, teras ibu kasasab ka dieu. (Ibu mau ke adik ibu tp dia udah pindah rumah, dia tidak ngasih no telp, terus ibu kesasar sampe ke sini)”, terang wanita itu
Lalu aku bertanya, “Nami ibu saha…?? (nama ibu siapa..??)”
Wanita itu menjawab,”aminah ti Ta**km**y*” Sambil menyodorkan tangannya
“Abdi Arya”, Ucapku memperkenalkan diri sambil menyambut tangan wanita itu
Kurang lebih kami mengobrol di luar selama 1 jam bahwa Bu aminah datang ke kota Bandung untuk ketemu sama adik nya untuk mencari kerja tp sayang rumah adik nya dah pindah. Dia juga menceritakan kalo semua uang nya di copet di terminal, dia berjalan kaki sampai komplek ini berharap ada yang bisa ngasih pekerjaan tp ketika harapan itu tidak ada, dia akan segera keluar dari komplek namun terhalang oleh hujan maka dia berteduh di rumahku. Bahkan tanpa malu2 dia menceritakan kehidupan dia sendiri, Dia sekarang janda berumur 49 tahun, sudah menikah 2x dan kesemuanya itu berakhir dengan cerai karena menurut pengakuan dia, suaminya selalu meminta keturunan dari dia tapi dia sudah di vonis mandul.
Sambil mendengarkan Bu aminah cerita, mataku tidak terlepas pada gundukan dada nya yang besar itu dan kadang2 aku melihat ke bawah ke arah paha montok nya yang berbalut legging coklat. Di sela2 dia cerita terkadang aku membayangkan alangkah enaknya jika dia bisa di entot, hal tersebut membuat kontol ku ngaceng. Aku punya ide, rencana nya aku akan menawarkan pekerjaan untuk Bu aminah sebagai pembantuku.
“Bu, gimana kalo ibu bekerja di rumah saya aja sebagai pembantu…?”, tawarku
“Ah, yang betul, Den Arya…??” tanya Bu Aminah
“Iya, Ibu bantu2 di rumah saya aja seperti nyuci baju, piring, nyapu, ngepel dan nyetrika, saya gaji ibu 700rb sebulan. Kalo makan sama jajan mah bareng2 aja, jadi uang ibu utuh”, Jelasku
“Ibu bisa masak kan…??”, tanyaku
“Yaa, pasti bisa, Den”, jawab dia
“Iyalah, ibu mau pisan kalo gitu mah…”, kata Bu aminah meneruskan dengan wajah sumringah
“Den, ibu liat dari tadi, Den arya liatin terus susu ibu…,Ku naon, Den….???”, tanya nya.
Pertanyaan itu langsung membuyarkan lamunanku, sambil agak gugup aku menjawab
“eehhh, punten bu….teu nanaon”
“Aaacch, bohong, pasti aya nanaon….Ari Den Arya tos nikah…??”, tanya ibu itu
“Teu acan, bu…”, jawabku
“Ooohhh pantesan….bujangan keneh….teu kaop ningali nu montok, eta soca teu ngiceup2x”, seloroh bu Aminah
Aku pun hanya bisa tersenyum malu karena ketauan mataku melihat ke arah dada nya terus.
Singkat cerita akhirnya sudah seminggu Bu Aminah bekerja sbagai pembantu di rumahku. Dia orang nya baik, ramah, dalam bekerja teliti dan cekatan dan paling menguntungkan ku adalah masakan dia sangat enak banget sehingga setiap aku kerja, aku selalu di bawakan bekal makan siang olehnya. Hasil nya pengeluaran untuk makan siang menjadi lebih hemat. Dalam hal berpakain Bu aminah standar2 aza, terkadang dia suka mengenakan pakaian yang agak ketat.
Ada 2 hal yang selalu menbuat aku konak ketika di rumah yaitu kebiasaan dia tidak pernah memakai bh saat di rumah baik ketika memakai kaos ataupun daster sehingga pentil susu nya tercetak jelas. filmbokepjepang.com Yang ke dua selalu memakai legging ketat ketika memakai kaos sehingga bongkahan pantat dan paha nya tercetak jelas bahkan saking ketat nya bila di lihat dari depan, bentuk memeknya yang tembem dan garis memek nya sangat nyeplak sekali, hal ini membuat kontol ku menjadi ngaceng. Entahlah, apakah ini sengaja dia lakukan ato emang kebiasaan dia dalam berpakaian.
Sampai suatu ketika, hari sabtu emang aku libur bekerja, aku bangun sekitar jam 1/2 8 pagi, aku lihat Bu aminah sedang mencuci piring di watafel, kontol ku langsung ngaceng, ini disebabkan krn Bu aminah memakai kaos putih ketat sebatas pinggang dan legging coklat muda nya sangat ketat sekali senada dengan warna kulit nya, seakan2 dia tidak memakai celana, itu yang nama nya pantat sangat menggoda aku seakan2 mengundang untuk di jamah. Di situ nafsu birahi ku sudah batas puncak nya, aku pun mencari cara untuk dapat mengentot nya. Lalu aku pura2 ingin mengambil gelas di rak piring yang ada di sebelah kiri atas dia, kebetulan aku hanya memakai celana boxer tanpa cd sehingga kontol ku yang sedang ngaceng terlihat jelas.
Bu Aminah menyadari kalo aku ada di dapur dan memperhatikannya, lalu dia menyapaku
“Udah bangun, Den…???”, tanya Bu aminah. sambil matanya mengarah ke kontolku
“Udah, bu…”, jawabku ” dexocourt “
“Punten, bu….bade nyandak gelas…”, ucapku
“Mangga, Den…”, balas dia
Ketika hendak mengambil gelas aku sengaja menempelkan kontol ku di belahan pantat nya lalu sambil memilih2 gelas, aku gesek2 kan kontol ke atas-bawah pantatnya. Menyadari hal itu, Bu aminah hanya diam dan menghentikan aktifitas cuci piring nya sambil memejamkan matanya. Ku rasakan nafas nya memburu, sengaja aku menundukan kepala supaya dapat menghirup aroma tubuh nya di bagian tengkuk dan leher samping. Kontolku semakin menekan pantat nya dan tempo gesekan nya pun semakin aku cepatkan. Mendapat serangan seperti itu, bu aminah mendesah, kepala nya mendongak ke atas. Tanpa berpikir panjang, aku cium dan mencerucupi leher nya.
“aacchh…emmhh….eeeemmmmhhh…aaaacchhh, oohh…ooooohhhh…!”, desahnya
Masih dalam posisi dari belakang, tangan ku pun beralih ke susu nya sebelah kiri yang masih di bungkus kaos putih ketat itu, dari luar kaos tanganku hinggap dan berusaha untuk menangkup seluruh buah dada nya tapi tidak berhasil karena terlalu besar untuk ukuran tanganku. Lalu tanganku mulai meremas perlahan trus mengelus dengan mengitari permukaan susunya, sesekali saking gemes nya remasan aku kuat kan. Akibat nya pentil susu nya makin menegang, sengaja aku pilin2 pentil nya dari luar supaya nafsu nya semakin meningkat. Serangan demi serangan membuat bu Aminah semakin mendesah
“aacchh…aaaaccchh….eeeemmmmhhh…aaaacchhh, Den….”, desahnya
“aacchh…aaaaccchh..aaaaaaacchhh, Den Aryhaa…, ulah, Den, dooosshaa….”, desah dan tolaknya
Mulutnya berbicara penolakan tapi sesungguhnya tubuh nya berkata lain, tangan nya pun diam sediam2 nya ketika susu nya di jamah olehku. Karena nafsu, tanpa terasa tubuh bu Aminah perlahan2 membungkuk akibatnya tekanan ke kontolku semakin kuat, belum puas tangan kanan aku mulai menyingkapkan kaos ketat nya ke atas sehingga susu sebelah kanan terbebas dari sarangnya, kini tangan kiri ku beralih ke susu nya sebelah kanan, meremas2 dan memilin2 pentilnya secara langsung.
Sungguh lembut dan hangat susu bu Aminah ini pikirku. Sekarang aku mulai menyingkap kaos yang sebelah kirinya dan duaar, kini kedua susu nya sudah terbebas dari kaos. Aku semakin gemas meremas2x secara bergantian susu kan dan kiri bu aminah.
“aaaccchhh….aaaccckkkhhhhh…, atosss Den..,,,aaaacchhh, dossaa”, desah bu aminah
“Ooohhh,bu…abdi nafsu pisan ka ibu….aaacchh….oooocchh”, bisik ku pada telinganya
“Susu ibu montokkk….,pantat ibu semok….oooohhh,bu…..abdi hayang ngentot memek ibu…oooohh”, ucapku dengan nafsu
Kini tangan kanan ku mulai menyelusup ke balik legging nya dan mendapatkan memek pembantuku ini. Terasa hangat dan lembab memek nya, jembut nya lumayan lebat, aku elus2 memek nya, jari tengahku mencari itil bu aminah dan akhirnya ketemu lalu aku usap lembut itilnya. Mendapat perlakuan tsb, Bu aminah semakin kelojotan, erangan demi erangan terdengar dari mulut bu aminah. Kini tangan ku mulai menjamah bibir memek nya dan sesekali mencoba untuk menusukan nya ke dalam lubang memek bu aminah. Terasa sudah becek memek ibu ini.
“Bu, memekmu udah bassaaahhh….ibu, tos nafsu nya, hoyong di ennntooottttt…??”, godaku
“aaaaccchh….aacchhh,oooooohhhh….eeemmmmhhh”, desahnya tanpa memberi jawaban
Kini aku membimbing tangan bu aminah tuk memegang kontolku, awal nya ia menolak tapi aku genggam punggung tangannya supaya tetap di kontol ku yang sudah ngaceng. Lalu aku menuntun tangan nya untuk meremas dan mengocok kontolku. Lama kelamaan tangan Bu aminah dengan sendirinya menelusup ke dalam celana boxerku dan memegang kontolku langsung dengan tangan nya mengocok kontolku dengan perlahan. Kini aku mulai mengocok memek nya yang sudah basah itu dengan jari tengah.
“ooooccchhh….mmmhhhmhhhhhcchh…..aaaaccchhhh”, ceracau bu aminah
“aaaaaaaaaaaaacccchhhhhhhhhhhhh…….ooooohhhhhhh”
Dan akhirnya pertahanan dia jebol juga, Bu Aminah mendapatkan orgasme nya yang pertama dengan kocokan jariku di memek nya
“aaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhh…………….acccccchhhhhhhhh”, erangnya
Terasa cairan agak lengket membasahi jari tengahku.
“Ibbbbuuu……buuuccaaatttttttt…….aaacchhhhhh”, ceracau nya
Kini aku membalikan posisi ku sehingga posisi bu aminah dengan ku berhadapan, tampak terlihat wajahnya sayu karena lemas tapi di balik kesayuan nya itu tersembunyi wajah binal dan nakal juga dengan raut muka spt itu, aku semakin bernafsu untuk menyetubuhi nya.
Di tengah kelemasan dia, aku coba untuk mencium bibir nya, aku dekatkan mulutku ke mulut nya, dengan sapuan lembut aku sentuh dan aku elus bibir seksi nya dengan bibirku. photomemek.com Bibir nya agak sedikit terbuka lalu dengan gemas, aku lumat, aku sedot bibir nya dengan buas. Mendapat perlakuan spt itu, Bu aminah berusaha untuk mengimbangi keliaran bibirku dengan bibir nya, sekarang kami sudah saling lumat, saling hisap, saling belit bibir dan tangan bu aminah semakin liar mengocok kontolku.
Sedangkan tanganku tidak tinggal diam, tanganku meremas2 pantat semoknya, kadang2 jari ku mengulas lembut lubang pantat nya. Hal tsb membuat dia terbangkitkan lagi nafsu nya
“ooohhhh….aaaccchhhh,bu…..aaacchhh, kocok kontol abdi, bu…ooocchhh”, erangku
“Trrreeeuuusss, bu…..sing gancaaaannnggg ngngoooocccooook naaaa……aaaaaccchhh”
Bu Aminah semakin cepat mengocok kontol ngacengku
“ooohhh, paanaaaanngggannnn, Den aryaaa, cunnniihiinnn, bujur ibu di naoaannnkkeeeunn…??” kata bu aminah
“aaacchhhh….aaccchhhh, bu, aaaabbddiii buuuucccaaatttt, ooooohhhhh……..” erangku
Dan akhirnya aku ejakulasi oleh tangan bu aminah dengan kocokan nya
Croott…! Croott….! Croott…!
“Aaammmiiiinnnnaaahhh……………aaaaaaaaaaaaaaaaaaccccccccccccchhhhhhhhhhhhhh…………..”, ceracauku
Pejuhku mengenai tangan bu aminah
Di saat bersamaan, bu aminah akan mencapai puncak nya yang ke dua, karena tadi aku sempat mengocok memek nya dari belakang
“iibbuuuu geeee, buuuuuuuuuccccaaatttt, deeeeuuuuiiiii………..aaacccchhhhhhh”, teriak bu aminah
“……………aaaaaaaaaaaaaaaaaaccccccccccccchhhhhhhhhhhhhh…………..”, erangan nya
Terasa sungguh sangat nikmat sekali. Kami saling berpandangan
“Kamu memang nafsuin, aminaaahhh” kataku
“Aku ingin ngentot memek kamu, aaminaahh” sambungku
“Sebentaarr lagi, memek kamu akan menjadi milikku…” kataku sambil meremas pantatnya
“Ooohhh, Amiinah…..hayaangg di entot teu, memek naa….???”, tanyaku
Tidak ada jawaban yang terucap, hanya anggukan kepala dan wajah sendu nya saja menjawab…
[………………. —–>>>],,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,